Yakin adalah ketika,
engkau tidak mencari ridho manusia dengan kemurkaan Allah, engkau tidak memuji seseorang atas rezeki yang Allah berikan kepadamu,
engkau tidak mencela seseorang atas apa yang belum Allah berikan kepadamu,
Sesungguhnya rezeki itu tidak bisa didapat dengan semangatnya orang yang tamak, dan tidak bisa ditolak oleh kebencian orang yang membenci.
Sesungguhnya Allah tabaroka wa ta’ala dengan keadilannya, pengetahuannya dan kebijaksanaannya menjadikan kasih sayang dan kebahagiaan ada pada al-yakin dan ar-ridho, dan Allah menjadikan kesedihan dan kesusahan ada pada keraguan dan ketidak-ridhoan (kemurkaan atas ketentuan Allah).
(Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, diterjemahkan dari Hayat as-Salaf, Ahmad bin Nashir at-Thayyar : 592).
fb : Ustadz Fadlan Fahamsyah, M.H.I